Desa Kesaktian Pacasila
Pada zaman dahulu ada dua orang bersaudara dengan sikap yang cukup
sombong bernama Sakti dan Sila. Sakti
seorang laki-laki dan Sila seorang perempuan, kehidupan mereka yang serba
mewah membuat mereka berbuat semena-mena apapun yang mereka inginkan harus
terkabulkan.
Setiap akhir pekan keluarga ini
selalu berpergian ketempat keluarga di desa seberang, dalam perjalanan mereka
mengalami kecelakaan, kedua orang tua Sakti dan Sila akhirnya meniggal dunia
dalam kecelakaan tersebut. Kehidupan mereka menjadi berbanding terbalik yang
dulu hidup bermewah-mewahan, sekarang harus bisa banting tulang untuk hidup
mencari sesuap nasi sendiri. Sila seorang kaka akhirnya menyadari sifatnya yang
dulu menjadikan dia orang yang sombong
dan angkuh, hanya bisa merenung dan menyadari apa yang dulu pernah dia perbuat
itu hanya sia-sia.
Sila pun mulai menata hidup lebih
baik dan menikah dengan seorang laki-laki yang baik, hingga dia betul-betul
menyadari betapa indahnya menjadi orang yang rendah hati dan tidak sombong. Namun
Sakti masih tidak bisa berubah, dia begitu berat untuk menerima kenyaataan
tersebut dengan keadaannya yang sekarang,
dalam hari-harinya Sakti bertemu seorang gadis cantik, pintar, kaya raya dan
baik hati yang bernama Raden Ajeng Kartini. Sakti pun mulai mendekati Raden
Ajeng Kartini dengan tujuan bisa hidup mewah dan berpoya-poya, disetiap harinya
Sakti selalu bertemu dengan Kartini dan memberikan perhatian yang lebih, namun
Sakti tidak mudah untuk menaklukkan Kartini karena Sakti memiliki saingan yang
banyak, dengan paras yang tampan Sakti tetap berusaha keras agar bias
mendapatkan hati Kartini, meskipun dengan keadaannya yang sudah tidak memiliki
apa-apa, hidup yang serba pas-pasan dengan penghasilan sebagai buruh, Kartini
pun menjadi terpesona oleh ketampanan dan perhatian Sakti hingga akhirnya mereka
menikah dan hidup bahagia.
Tetapi itu hanya bersifat sementara,
Sakti sebenarnya tidak mencintai Kartini, dia hanya ingin mengincar hartanya.
Sebagai perempuan yang cantik dan baik hati Kartini tidak mengetahui semua niat
jahat Sakti, walau hanya hidup dalam sandiwara lelaki yang tidak mempunyai
perasaan ini. Akhirnya Sakti bisa hidup seperti dulu dengan segala kemewahan
yang dimiliki oleh istrinya sendiri, setiap hari Sakti selalu bermain dengan
perempuan lain tanpa sepengetahuan istrinya. Lama kelamaan Kartina mengetahui
sifat suaminya, kebusukan Sakti akhirnya terbongkar, mulai dari niatnya hanya
untuk menguasai kekayaan istrinya sampai dengan kelakuannya yang suka bermain
peremupuan lain. Dalam pernikahannya yang belum sampai satu tahun, meraka
bertengkar sangat hebat dan Sakti pun mulai berpikir untuk meninggalkan Kartini
dan membawa kekayaannya, akhirnya Sakti pun pergi meninggalkan istrinya untuk
mencari perempuan lain, namun dalam beberapa bulan kemudian ternyata Kartini sedang
mengandung anak Sakti, Kartini mencoba memberi kabar baik itu kepada Sakti
dengan harapan Sakti mau kembali lagi dan bisa merubah sifat buruknya.
Harapan itu berbanding terbalik
hanya sia-sia, Sakti malah tidak mengakui anak yang dikandung istrinya, Kartini
yang berbadan dua mencari nafkah sendiri untuk menghidupi kebutuhannya agar
bisa tetap bertahan meski Sakti tidak pernah memberi nafkah sedikit pun, walau dulu Kartini adalah orang yang kaya
tetapi dia tetap tabah dalam hidup kesederhanaan, beberapa bulan kemudian
akhirnya Kartini melahirkan anak laki-laki yang tampan dan mirip dengan ayahnya
sendiri dan diberi nama Pangeran Antasari. Kartini tetap masih mengharapkan Sakti
agar mau kembali hidup bersamanya untuk membesarkan anak mereka, karena takut
dikemudian hari anaknya tidak bisa tumbuh besar seperti anak-anak lainnya yang
diberi kasih sayang penuh oleh kedua orang tuanya.
Dengan segenap seluruh jiwa raga Kartini
membesarkan anaknya dengan harapan kelak menjadi anak yang lebih baik, tidak
seperti ayahnya yang suka bermain perempuan. Akhirnya impian Kartini terwujud
menjadi sebuah kenyataan, anaknya tetap bisa tumbuh seperti layaknya anak yang
lain walau terkadang Pangeran Antasari selalu bertanya kepada ibunya siapa ayah kandungnya, namun Kartini hanya
bisa terdiam. Pangeran Antasari pun tumbuh besar dengan sosok yang tampan, gagah, berani ,dia pun mulai mencari
ayahnya sampai pada suatu kampung, Pangeran Antasari berhenti sejenak dan
bertemu seorang lelaki tua untuk mengajak nya tinggal beberapa saat dengannya
dan dia menerima tawaran tersebut, Pangeran antasari bercerita kepada lelaki
tua itu niatnya untuk mencari ayahnya dan lelaki tua tersebut mengetahui siapa
ayah Pangeran Antasari yang bernama Sakti. Lelaki tua itu becerita tentang ayah
pangeran antasari, beliau mengatakan betapa bejatnya kelakuan ayahnya, Sakti
sekarang hidup dengan perempuan pilihannya yang sama-sama sombong dengan
kekayaan yang dulu dimiliki oleh Kartini.
Pangeran Antasari pun mencoba untuk
menemui ayahnya walau dengan keadaan yang
sederhana, dalam pencariannya Pangeran
Antasari tidak mudah untuk menemui ayahnya, karena rumah mewah itu
dijaga ketat oleh penjaga, tetapi itu tidak membuat putus asa pangeran. Pada saat Sakti keluar dan Pangeran Antasari
pun bisa bertemu ayahnya dan bercerita semuanya, tetapi Sakti tetap tidak
mengakui Pangeran Antasari sebagai anaknya, Pangeran tetap sabar dan berpikir
suatu saat bisa menjadi lelaki yang bertanggung jawab penuh terhadap perempuan
dan keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar