Selasa, 09 Oktober 2012

Dongeng


                                        Desa Kesaktian Pacasila

Pada zaman dahulu ada dua orang bersaudara dengan sikap yang cukup sombong bernama Sakti dan Sila. Sakti seorang laki-laki dan Sila seorang perempuan, kehidupan mereka yang serba mewah membuat mereka berbuat semena-mena apapun yang mereka inginkan harus terkabulkan.

            Setiap akhir pekan keluarga ini selalu berpergian ketempat keluarga di desa seberang, dalam perjalanan mereka mengalami kecelakaan, kedua orang tua Sakti dan Sila akhirnya meniggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Kehidupan mereka menjadi berbanding terbalik yang dulu hidup bermewah-mewahan, sekarang harus bisa banting tulang untuk hidup mencari sesuap nasi sendiri. Sila seorang kaka akhirnya menyadari sifatnya yang dulu  menjadikan dia orang yang sombong dan angkuh, hanya bisa merenung dan menyadari apa yang dulu pernah dia perbuat itu hanya sia-sia. 

            Sila pun mulai menata hidup lebih baik dan menikah dengan seorang laki-laki yang baik, hingga dia betul-betul menyadari betapa indahnya menjadi orang yang rendah hati dan tidak sombong. Namun Sakti masih tidak bisa berubah, dia begitu berat untuk menerima kenyaataan tersebut dengan keadaannya  yang sekarang, dalam hari-harinya Sakti bertemu seorang gadis cantik, pintar, kaya raya dan baik hati yang bernama Raden Ajeng Kartini. Sakti pun mulai mendekati Raden Ajeng Kartini dengan tujuan bisa hidup mewah dan berpoya-poya, disetiap harinya Sakti selalu bertemu dengan Kartini dan memberikan perhatian yang lebih, namun Sakti tidak mudah untuk menaklukkan Kartini karena Sakti memiliki saingan yang banyak, dengan paras yang tampan Sakti tetap berusaha keras agar bias mendapatkan hati Kartini, meskipun dengan keadaannya yang sudah tidak memiliki apa-apa, hidup yang serba pas-pasan dengan penghasilan sebagai buruh, Kartini pun menjadi terpesona oleh ketampanan dan perhatian Sakti hingga akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia.

            Tetapi itu hanya bersifat sementara, Sakti sebenarnya tidak mencintai Kartini, dia hanya ingin mengincar hartanya. Sebagai perempuan yang cantik dan baik hati Kartini tidak mengetahui semua niat jahat Sakti, walau hanya hidup dalam sandiwara lelaki yang tidak mempunyai perasaan ini. Akhirnya Sakti bisa hidup seperti dulu dengan segala kemewahan yang dimiliki oleh istrinya sendiri, setiap hari Sakti selalu bermain dengan perempuan lain tanpa sepengetahuan istrinya. Lama kelamaan Kartina mengetahui sifat suaminya, kebusukan Sakti akhirnya terbongkar, mulai dari niatnya hanya untuk menguasai kekayaan istrinya sampai dengan kelakuannya yang suka bermain peremupuan lain. Dalam pernikahannya yang belum sampai satu tahun, meraka bertengkar sangat hebat dan Sakti pun mulai berpikir untuk meninggalkan Kartini dan membawa kekayaannya, akhirnya Sakti pun pergi meninggalkan istrinya untuk mencari perempuan lain, namun dalam beberapa bulan kemudian ternyata Kartini sedang mengandung anak Sakti, Kartini mencoba memberi kabar baik itu kepada Sakti dengan harapan Sakti mau kembali lagi dan bisa merubah sifat buruknya.

            Harapan itu berbanding terbalik hanya sia-sia, Sakti malah tidak mengakui anak yang dikandung istrinya, Kartini yang berbadan dua mencari nafkah sendiri untuk menghidupi kebutuhannya agar bisa tetap bertahan meski Sakti tidak pernah memberi nafkah sedikit pun,  walau dulu Kartini adalah orang yang kaya tetapi dia tetap tabah dalam hidup kesederhanaan, beberapa bulan kemudian akhirnya Kartini melahirkan anak laki-laki yang tampan dan mirip dengan ayahnya sendiri dan diberi nama Pangeran Antasari. Kartini tetap masih mengharapkan Sakti agar mau kembali hidup bersamanya untuk membesarkan anak mereka, karena takut dikemudian hari anaknya tidak bisa tumbuh besar seperti anak-anak lainnya yang diberi kasih sayang penuh oleh kedua orang tuanya.

            Dengan segenap seluruh jiwa raga Kartini membesarkan anaknya dengan harapan kelak menjadi anak yang lebih baik, tidak seperti ayahnya yang suka bermain perempuan. Akhirnya impian Kartini terwujud menjadi sebuah kenyataan, anaknya tetap bisa tumbuh seperti layaknya anak yang lain walau terkadang Pangeran Antasari selalu bertanya kepada ibunya  siapa ayah kandungnya, namun Kartini hanya bisa terdiam. Pangeran Antasari pun tumbuh besar dengan sosok  yang tampan, gagah, berani ,dia pun mulai mencari ayahnya sampai pada suatu kampung, Pangeran Antasari berhenti sejenak dan bertemu seorang lelaki tua untuk mengajak nya tinggal beberapa saat dengannya dan dia menerima tawaran tersebut, Pangeran antasari bercerita kepada lelaki tua itu niatnya untuk mencari ayahnya dan lelaki tua tersebut mengetahui siapa ayah Pangeran Antasari yang bernama Sakti. Lelaki tua itu becerita tentang ayah pangeran antasari, beliau mengatakan betapa bejatnya kelakuan ayahnya, Sakti sekarang hidup dengan perempuan pilihannya yang sama-sama sombong dengan kekayaan yang dulu dimiliki oleh Kartini.

            Pangeran Antasari pun mencoba untuk menemui ayahnya walau dengan keadaan yang  sederhana, dalam pencariannya Pangeran  Antasari tidak mudah untuk menemui ayahnya, karena rumah mewah itu dijaga ketat oleh penjaga, tetapi itu tidak membuat putus asa pangeran.  Pada saat Sakti keluar dan Pangeran Antasari pun bisa bertemu ayahnya dan bercerita semuanya, tetapi Sakti tetap tidak mengakui Pangeran Antasari sebagai anaknya, Pangeran tetap sabar dan berpikir suatu saat bisa menjadi lelaki yang bertanggung jawab penuh terhadap perempuan dan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar